INDAH PADA WAKTUNYA
Saudara-i
terkasih dan teman-teman sekalian, Saya pinjam ungkapan yang sering
anda ungkapkan untuk dipakai dalam renungan ini, INDAH PADA WAKTUNYA.
Puluhan tahun yang lalu satu keluarga mengalami kecelakaan mobil yang
sangat fatal. Suami dan isteri meninggal seketika di tempat kejadian
sementara anak mereka, namanya Chen yang berumur 11 tahun sedang dalam
kritis. Akhirnya Chen pun tinggal sebatang kara dengan status yatim
piatu. Setelah semua dokumen dan arsip dicek, nyata diketahui bahwa
keluarga ini mempunyai hutang kepada rentenir sekitar 45 juta. Rentenir
yang tidak punya hati dan perasaan ini hanya memikirkan hak dan
keuntungannya. Pada saat itu hanya dua yang tersisa; rumah dan Chen
sebatang kara. Dengan lancang ia mengatakan "Aku hanya mau rumah dan
bukan anak ini yang sulit mengurus nantinya." Nasib tragis pun
"menemani" Chen. Ia telah kehilangan orang tercintanya dan kini
kepunyaan terakhir pun lenyap.
Satu keluarga yang sederhana bersedia menampung dan memelihara Chen,
sekurang-kurangnya tamat SMP. Maka mulailah Chen dengan hidup yang baru.
Ia mulai menemukan spirit hidup seiring dengan kasih saya, perhatian,
sapaan dan pelukan dari keluarga keduanya ini. Chen pun bertumbuh dengan
baik, normal bahkan lebih dewasa. Ia mempunyai rasa tanggung jawab;
belajar keras dan disela waktu ia juga membantu orang tua angkatnya ini
di ladang. Selain mempunyai otak yang brilian, Chen juga mempunyai suara
yang bagus dan indah.
Beberapa tahun kemudian bencana yang tidak diundang dan diharapkan
melanda Cina. Tepat pada tahun1976 Tsunami dahsyat menghantam Tangshan
(Cina) yang menewaskan puluhan ribu. Di samping itu ribuan orang hilang
entah ke mana. Tak seorang pun tahu apakah mereka masih hidp atau
meninggal. Chen adalah salah satu yang dilaporkan hilang. Keluarga ini
meratapi nasibnya, mereka menangisi harta yang lenyap dan terutama
mereka menyesali kehilangan anak tercintanya, Chen. Mereka pun menata
hidup lagi mulai dari nol.
Beberapa tahun kemudian sang ibu mempunyai firasat bahwa Chen tidak
meninggal melainkan masih hidup. Ia yakin Chen akan kembali ke
tengah-tengah keluarga. Kalau orang bertanya kenapa ia yakin bahwa Chen
masih hidup, ia hanya menjawab sederhana, perasaan dan firasatku
mengatakan demikian. Maka Ia selalu berdoa, "Ya Allah Engkau tahu apa
yang terjadi atas Chen. Kalau ia masih hidup, dan saya yakin dia masih
hidup, tunjukkan dia kepadaku.
Setahun kemudian, tepat pada suatu malam mereka sedang menonton televisi
bertajuk artis dan lagu. Tiba-tiba mereka melihat sosok yang rada-rada
tidak asing di televisi. Spontan, ibu itu berteriak, "Itu anakku....
anakuku,,,,,, Chen. Suaminya menimpali, "Bukan,,,, itu bukan Chen. Namun
ia tidak peduli,, "Ia anakku,,,, Chen, sambil berurai air mata. Ia pun
menghaturkan syukur, "Tuhan makasih akhirnya Engkau menjawab doaku.
Engkau menunjukkan anakku kepadaku. Sebelum tampil bernyanyi, Chen
menyapa para hadirin. Dan dengan lebih semangat ia menyapa, "Keluargaku,
ibuku dan ayahku yang hilang dan berpisah karena tsunami, kalau kalian
masih hidup, dan saya yakin kalian masih hidup, saya mau mengatakan, ini
aku anakmu Chen. Aku masih hidup... dan kita akan bertemu segera. Ia
seolah menjawab ibunya dan meyakinkan ayahnya. Suami isteri ini pun
larut dalam tangisan suka cita. Akhirnya keluarga ini dipertemukan
kembali dalam kasih, sukacita dan kebahagiaan. Kini Chen telah menjadi
artis terkenal, kaya. Kini Chen telah memilki semuanya, terutama
keluarga tercintanya.
Indah pada waktunya jelas mewarnai perjalanan keluarga itu dan Chen.
Pengalaman pahit, kehilangan keluarga, bencana alam, tangisan adalah
"menu" hidup yang senantiasa memenami mereka. Tetapi perjuangan disertai
dengan doa dan harapan telah membawa keluarga ini kepada kebahagiaan,
'INDAH PADA WAKTUNYA.
Saudara-i tekrkasih, Indah pada waktunya juga akan menjadi milik kita
kalau kita tetap punya harapan, semangat, doa dan sikap optimis. Tuhan
punya rencana baik, Dia punya keajaiban bagi kita. Maka mari kita
tanamkan harapan dalam doa seperti ibu dalam cerita tadi. AKHIRNYA
MEMANG KITA AKAN MENGALAMI INDAH PADA WAKTUNYA. semoga
IVO
Sumber : Hidup Baru
Tidak ada komentar:
Posting Komentar